Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

HAMIL (2)

Dua minggu setelahnya, aku ditemani orangtuaku pergi ke Dokter untuk check up Hati ini berdebar kencang, mengingat apa yang akan ku lalui. Namun, aku siap dengan berbagai kemungkinan terburuk. Akhirnya, saat masuk ruang pemeriksaan, Dokter menyambutku dengan senyuman. "Bismillah yah, kita lihat hasilnya sama-sama." Ku lihat layar monitor, dan terpampang jelas ada makhluk kecil yang sedang berenang dengan aktif dalam rahimku. Alhamdulillah, akhirnya bakal janin sudah nampak dan sesuai dengan usianya. Akupun tak kuasa menahan tangis. Aku memeluk mamah yang sama-sama menangis. Setelahnya ku lanjutkan perjalanan kehamilan pertamaku dengan bahagia, optimis, dan berfikir positif. AKu sehat, anakku sehat, kami berdua sehat dan kuat. Menjalani trimester pertama dengan penuh drama membuat aku sangat peka dan insecure . Menginjak usia 18 minggu, aku dan suami mulai menerka-nerka jenis kelamin anak kami. Sungguh, dari awal memiliki keinginan untuk hamil. Hati ini sangat mendambakan ...

HAMIL (1)

Dua garis biru terpampang secara jelas dalam sebuah testpack yang aku pegang. Momen yang ditunggu akhirnya datang. Setelah penantian sekitar 6 bulan yang cukup melelahkan. Akhirnya.... aku hamil. Ketika aku memberitahu suamiku, jujur, awalnya ia kaget. Sampai-sampai kami melakukan 5 kali tes dengan hasil yang sama. Akhirnya kami sadar bahwa ini nyata adanya dan kamipun bersyukur. Esoknya kami pergi ke bidan untuk memastikan, tidak ada pemeriksaan yang berarti karena keterbatasan fasilitas juga. Bidan hanya menjelaskan usia kandunganku 4 minggu, dan memberikan suplement, prenatal vitamin. Ia juga menyarankan untuk berkunjung ke dokter 2 minggu setelahnya jika ingin melihat adek bayi, karena diusia segitu adek bayi sudah bisa terlihat dengan jelas. Dua minggu berlalu. Aku merengek sama suami untuk memeriksa kandungan ke dokter. Awalnya suami tidak mau karena dia rasa terlalu dini. Namun, pada akhirnya kami pergi kesalahsatu dokter di Tasikmalaya dekat kantor tempatku bekerja. Setela...

MENIKAH

Bukankah hidup dan berjuang bersama dengan orang yang kamu cinta adalah hal yang didamba setiap manusia? Termasuk saya. 2013 silam, ada seorang lelaki yang menarik perhatian saya. Dama, Lelaki dengan tinggi 175cm, penyuka angka, dan tak pernah mengenal asap rokok itu membuat saya kagum. Awalnya saya tak pernah terpikirkan untuk menjalin hubungan serius dengannya, hanya menjalani saja karena memang usia saya saat itu masih jauh dari pemikiran-pemikiran tentang masa depan. Usia dimana saya masih tergila-gila dengan oppa korea. Namun, ia, dengan keseriusannya meminta untuk diperkenalkan kepada kedua orang tua saya, pun sebaliknya ia kenalkan saya pada orang tuanya. Singkat cerita, tahun demi tahun kami lalui, putus nyambung pun kami lalui. Namun anehnya setiap hendak berpisah, layaknya magnet, kami selalu tertarik ke titik awal dimana kami bersama. Takdir mungkin. Titik klimaks hubungan kami adalah disaat kami berdua telah lulus, keinginan untuk menikah pun sudah semakin besar. Namun te...